Love & Life

Ingin Bercerai? Pertimbangkan 5 Hal Ini

Lika-liku menjalani kehidupan berumah tangga harus dihadapi bersama. Namun saat permasalahan berlarut-larut dan terasa sulit untuk diatasi beberapa pasangan memilih untuk mengakhiri kebersamaan mereka sebagai suami istri atau bercerai. Biasanya pengacara perceraian dicari saat muncul keinginan tersebut.

Perceraian merupakan keputusan besar yang tentu tidak seharusnya terburu-buru. Tidak selamanya perceraian menjadi jalan keluar yang tepat. Lalu, apa yang harus dipertimbangkan apabila muncul keinginan bercerai?

Hal Penting yang Harus Menjadi Pertimbangan Sebelum Bercerai

Ada baiknya untuk memikirkan dengan baik-baik keputusan bercerai ini. Berikut beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda berpikir untuk cerai.

  1. Pertimbangkan dampaknya pada anak

Jika suami istri sudah memiliki anak dan berkeinginan untuk pisah, anak menjadi faktor utama yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Dampak perceraian tidak hanya pada dua orang saja, tetapi juga pada psikologis anak yang pastinya akan ikut terkena dampaknya.

Perceraian orang tua berpotensi menyebabkan masalah psikologis anak di masa depan. Ada baiknya untuk membawa anak terutama balita ke terapi psikologis untuk mencegah hal tersebut. Selain psikologi anak, dampak perceraian juga akan berpengaruh pada kehidupan dan masa depan anak.

Saat orang tuanya berpisah, anak harus ikut pindah tempat tinggal bersama ayah atau ibunya. Belum lagi ketika anak sudah memasuki bangku sekolah, akan sulit untuk menentukan tempat belajar karena bisa saja ada perbedaan keinginan dari orang tuanya yang sudah berpisah.

Masa depan anak pun bisa terganggu karena perceraian orang tuanya yang tidak memiliki keuangan stabil. Hati-hati, pikirkan dengan baik-baik sebelum memutuskan perceraian yang bisa saja merugikan anak.

  1. Kendalikan emosi

Keputusan bercerai sering kali datang terlalu cepat karena ada emosi yang tidak terkendali. Perhatikan untuk selalu mengendalikan emosi dan tidak mengambil keputusan saat otak sedang panas. Biasanya keputusan yang diambil ketika seseorang sedang marah akan mengakibatkan penyesalan.

Ketika sedang merasa stres dan permasalahan muncul, tetap tenang dan jangan terburu-buru bilang cerai. Kendalikan emosi dan siapkan waktu khusus untuk mendiskusikan tentang solusi lain bersama pasangan.

Jika memang sedang merasa terlalu stres dan tertekan, sebaiknya cari tempat lain untuk menenangkan diri. Beri waktu untuk diri sendiri bisa mengendalikan emosi sebelum mencoba lagi komunikasi dengan pasangan.

  1. Libatkan konselor sebagai penengah

Jika situasinya cukup sulit untuk bisa berdiskusi dengan kepala dingin bersama pasangan, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan penengah seperti konselor. Sebaiknya tidak curhat kepada teman atau keluarga yang biasanya memiliki opini berdasarkan satu sisi saja.

Hindari juga untuk berbicara buruk tentang pasangan kepada orang lain termasuk orang dekat. Gunakan konselor profesional yang dapat menjaga privasi rumah tangga Anda dan membantu memberikan solusi yang lebih proporsional.

Biasanya tim profesional ini juga menyediakan pengacara yang dapat membantu Anda apabila keputusan finalnya adalah cerai. Peran pengacara sangat penting karena terkadang proses perceraian cukup panjang dan dapat memicu stres atau menambah beban pikiran. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan teman dekat sebagai pengacara.

  1. Kesiapan untuk hidup sendiri

Pisah ya pisah! Itulah yang perlu Anda ingat mengenai perceraian. Bukan perkara mudah karena saat Anda memutuskan untuk berpisah dari suami atau istri, artinya Anda sudah siap menerima segala konsekuensinya.

Pertimbangkan bahwa menjalani hidup sendiri setelah perceraian tidak mudah dan akan butuh waktu lagi untuk bisa pulih. Mungkin akan sulit untuk bisa menjaga emosi dan perasaan ketika melihat mantan bersama pasangan barunya.

Bukan hanya kesiapan psikologi saja, tetapi juga secara finansial harus disiapkan jika terpaksa harus cerai. Pada perjanjian cerai biasanya memang dicantumkan mengenai jatah bulanan untuk anak. Namun bisa saja mantan melalaikan kewajiban tersebut dan Anda harus menanggung sendiri biaya anak.

Mengenai keuangan, Anda bisa menggunakan pengacara perceraian yang juga membantu proses pembagian harta gono-gini nantinya. Sering kali dalam situasi seperti ini biasanya akan sulit untuk memikirkan hal-hal lain yang sebenarnya juga penting seperti aset atau keuangan.

  1. Pertimbangkan kebahagiaan

Sebaiknya tidak hanya fokus pada konflik yang terjadi antara pasangan, tetapi dengarkan juga isi hati dan jujur pada diri sendiri. Apakah benar-benar ingin cerai atau masih ada pikiran untuk bisa kembali.

Tanyakan pada diri sendiri bagaimana perasaan pada pasangan, masih mencintai suami atau istri seperti dulu, apakah Anda akan merasa lebih bahagia tanpa pasangan? Pikirkan baik-baik bagaimana perasaan Anda sebenarnya.

Renungkan apa yang sebenarnya Anda cari dari sebuah pernikahan secara realistis. Apakah hal itu masih ada sebagai alasan untuk memilih bertahan tidak terlalu berat.

Itulah beberapa hal penting yang sebaiknya dipertimbangkan dengan baik-baik sebelum memutuskan cerai. Pastikan keputusan yang dibuat sudah dipahami dengan benar konsekuensinya. Pengacara perceraian akan membantu jika memang tekad bercerai sudah bulat.